Rekan-rekan, seperti janjiku, insya ALLOH aku akan menurunkan
artikel mengenai cara Rasululloh SAW berpuasa di bulan Ramadhan. Artikel ini
akan muncul dalam 6 bagian, agar ringkas sehingga mudah dibaca dan dicerna
serta tidak sulit untuk diterapkan.
Silakan sebarkan artikel ini, insya ALLOH kita akan menuai
kebajikan dari tiap amalan yg dilakukan
Artikel ini ringkasan dari kitab Sifat Saum Nabi fi Ramadhan
Karya Syaikh Ali Hasan dan Syaikh Salim Alhilai
1. Keutamaan Puasa
Sesungguhnya laki-laki dan
perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan
perempuan yang tetap dalam keta`atannya, laki-laki dan perempuan yang benar,
laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu`,
laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa,
laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan
yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan
dan pahala yang besar. (Al
Ahzab : 35)
a. Puasa adalah perisai
Puasa adalah perisai,
dengannya seorang hamba terjaga dari api neraka (hadits shahih riwayat Ahmad)
b. Puasa memasukkan ke surga
Dari Abu Umamah, ia
berkata, aku bertanya Wahai Rasulullah tunjukkan kepadaku suatu amal yang
memasukkanku ke surga, Nabi bersabda : Hendaknya engkau berpuasa, tiada yang
menyamainya. (Hadits
riwayat Nasai, ibnu Hibban, dan Hakim dan sanadnya shahih)
c. Orang yang berpuasa mendapatkan
pahala tanpa hisab
d. Bagi orang yan berpuasa ada dua
kegembiraan
e. Bau mulut orang yang berpuasa lebih
harum disisi Allah dari bau kasturi
Dalil-dalil (c) , (d), (e) :
Dari Abu Hurairah ia berkata : Rasulullah bersabda : Setiap amal
manusia terdapat pahala yang terbatas kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah
untuk-Ku dan Aku (Allah) yang membalasnya, dan puasa adalah perisai. Dan pada
hari puasa janganlah kalian mengatakan atau melakukan perbuatan keji dan
janganlah membuat gaduh, jika salah seorang kalian mencelanya atau membunuhnya
maka hendaklah mengatakan : Sesungguhnya aku sedang berpuasa , demi Dzat yang
jiwa Muhammad berada ditangannya benar-benar bau mulut orang yang berpuasa
lebih harum disisi Allah dari bau kasturi, bagi orang yang berpuasa ada dua
kegembiraan yang ia gembira dengan keduanya : jika berbuka ia gembira, dan jika
bertemu Allah dengan puasanya ia gembira. (Hadits riwayat Bukhari dan
Muslim)
Dan dalam riwayat Bukhari :
Ia tinggalkan makanan dan
minumannya serta syahwatnya lantaran-Ku, puasa adalah untukku, dan Aku yang
akan membalasnya, dan kebaikan itu adalah sepuluh kali lipat semisalnya”.
Dan dalam riwayat Muslim :
Setiap amal manusia
dilipatgandakan kebaikannya sepuluh kali lipat semisalnya hingga tujuh ratus
kali lipat, Allah berfirman : kecuali puasa sesungguhnya puasa aku yang
membalasnya, ia tinggalkan syahwat dan makanannya hanyalah lantaran AKU. Bagi
orang yang berpuasa terdapat dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa,
dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabbnya, dan bau mulut orang yang
berpuasa lebih harum disisi Allah dari bau kasturi.
f. Puasa dan Al Qur’an akan memberi
syafaat orang yang mengamalkannya
Rasulullah bersabda :
Puasa dan Al Qur’an akan
memberi syafaat bagi seorang hamba pada hari kiamat, berkata puasa : Ya Allah,
Engkau telah mencegah orang yang berpuasa dari makanan dan syahwat, maka
berikanlah syafaatku padanya, dan berkata Al Qur’an : (Ya Allah) Engkau
mencegahnya dari tidur pada malam hari, maka berikanlah syafaatku padanya,
Allah berfirman :Keduanya akan diberi syafaat.(Hadits riwayat
Ahmad dan Hakim).
g. Puasa adalah kaffaarah (penghapus
dosa)
Dari Hudzaifah bin Yaman ia berkata, Rasulullah bersabda :Fitnah
laki-laki pada keluarganya, hartanya, anaknya, tetangganya, dihapuskan oleh
shalat, puasa dan sedekah. (Hadits
riwayat Bukhari dan Muslim)
h. Pintu syurga yang bernama Ar Rayyan
bagi orang yang berpuasa
Dari Sahl dari Nabi bersabda :Sesungguhnya dalam
syurga terdapat sebuah pintu yang bernama Ar Rayyan, orang-orang yang berpuasa
akan masuk melaluinya pada hariu kiamat, dan selain mereka tidak akan masuk
melaluinya.
Dikatakan : Dimanakah
orang-orang yang berpuasa? Maka mereka pun berdiri.
Dan selain mereka tidak
akan memasukinya .
Maka jika orang-orang yang
berpuasa sudah memasukinya ditutuplah pintu itu dan tidak seorangpun akan
memasukinya, Dan barangsiapa yang telah masuk ia pasti minum dan barangsiapa
yang minum ia tidak akan kehausan selamanya. (Hadist riwayat Bukhari dan Muslim)
2. Keutamaan bulan Ramadhan
a. Bulan Al Qur’an
Bulan Ramadhan, bulan yang
di dalamnya diturunkan Al Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu. (Al Baqarah : 185)
b. Dibelenggunya Syaitan
Jika telah tiba bulan
Ramadhan, dibukalah pintu-pintu syurga, ditutuplah pintu-pintu neraka, dan
dibelenggulah syaitan-syaitan. (Hadits
riwayat Bukhari dan Muslim)
c. Lailatul Qadr
Tersebut dalam pembahasan no 19
3. Wajibnya puasa Ramadhan
a. Barangsiapa yang dengan kerelaan
hati mengerjakan kebajikan maka itulah yang lebih baik darinya.
Dari keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan diatas, Allah mewajibkan puasa Ramadhan
atas kaum muslimiun, dan oleh karena memutuskan jiwa dari syahwatnya dan menutup
jiwa dari keinginan-keinginan syahwat adalah perkara yang paling berat, maka
diakhirkanlah wajibnya puasa Ramadhan hingga sampai tahun kedua hijriyah.
Dan tatkala hati-hati telah tertanam tauhid dan mengagungkan
syiar-syiar Allah, maka dipindahkanlah hati dengan cara bertahap. Maka
dimulailah awal kali dengan kebebasan memilih disertai anjuran untuk melaksakan
puasa, karena dahulu puasa terasa berat oleh para sahabat,dahulu barangsiapa
berkeinginan tidak berpuasa dan membayar fidyah maka ia melakukan hal itu,
Allah berfirman :
Dan wajib bagi orang-orang
yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah,
(yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati
mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih
baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al
Baqarah : 184)
b. Karena itu barangsiapa hadir di
negeri tempat tinggalnya pada bulan itu hendaknya ia berpuasa pada bulan itu.
Lalu turunlah ayat sesudahnya
menghapus hukum sebelumnya, dan mengabarkan tentang hal ini dua orang sahabat
Nabi Abdullah bin Umar dan Salamah bin Al Aqwa (semoga Allah meridhai keduanya)
:
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil).
Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit
atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa),
sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.
Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.
Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Al Baqarah : 185)
Dari Ibnu Abi Laila ia berkata : telah bercerita kepada kami
sahabat-sahabat Nabi :Tatkala tiba bulan Ramadhan terasa berat hal ini oleh
sahabat-sahabat Nabi, dahulu barangsiapa memberi makan setiap hari orang miskin
ia meninggalkan puasa dan termasuk orang-orang yang berat menjalankannya, dan
mereka diperbolehkan untuk melaksanakan seperti ini.
Maka dihapuslah hal itu dengan ayat :
Dan berpuasa lebih baik bagimu (Al Baqarah : 184)
Maka setelah itu puasa Ramadhan menjadi termsuk pondasi Islam, dan
salah satu rukun dari rukun-rukun Agama, berdasarkan sabda Rasulullah :
Islam dibangun diatas lima
perkara : Bersyahadat bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah Rasulullah, dan mendirikan
shalat,menunaikan zakat, menunaikan haji ke ka’abah, dan berpuasa Ramadhan. (Bukhari dan Muslim)
WASSALAM
0 komentar:
Posting Komentar