Di daerah perbukitan di Jabal Akrod hidup banyak warga Suriah yang membangun gua untuk dijadikan tempat tinggal. Rakyat Suriah terpaksa memilih hidup di gua setelah bom-bom Bashar Al Assad terus menghabisi perumahan, rumah sakit bahkan sekolah-sekolah.
Kami mengetahui ini setelah bertemu dengan Mustafa, salah seorang warga yang tinggal di salah satu gua tersebut. Untuk menuju ke gua yang ditinggalinya, Mustafa mengajak kami menaiki tebing yang ada disekitar bukit Jabal Akrod. Tebing yang lumayan terjal dengan kemiringan 45 derajat dengan kondisi tanah yang dipenuhi dengan akar-akar pepohonan. Kurang lebih 100 m dari bawah kamipun sampai di gua tempat tinggal sementara keluarga Musthofa.
Dizaman digital dan gaya hidup internet ini, untuk pertama kali kami melihat satu keluarga hidup didalam tanah. Mereka menggali bukit untuk membuat sebuah gua. Bentuk ruangnya seperti lingkaran dengan diameter kurang lebih 2 meter. Gua ini dipakai oleh sepasang suami istri dan 4 orang anaknya untuk tinggal bersama. Lebih mengiris hati kami setelah kami melihat seorang nenek yang sudah sangat tua terbaring di dalamnya. Ia adalah ibu dari Mustofa.
‘Disinilah kami tinggal, bersama dengan keluarga dan ibu yang sudah renta’ Jelas Mustofa kepada Bumisyam.com, Selasa (2/4/2013)
Ibu Mustofa terlihat menetes air mata. Sesekali ia menyebut asma Allah. Melihat kedatangan kami mereka merasa haru, ada kebahagiaan yang tersembunyi dibalik tetes air mata yang menggelayut di kelopak mata sang nenek.
Di dalam gua hanya ada penghangat ruangan untuk musim dingin dan salju. Semacam kompor dengan pipa asap diatasnya, tanpa ranjang apalagi lemari dengan pewangi didalamnya.[Bumisyam/UGT]
Rep: Iqtina
Red: Khansa Salsabillah
Red: Khansa Salsabillah
0 komentar:
Posting Komentar