Gaza, 29 Jumadil Akhir 1434/9 Mei 2013 (MINA) - Perdana Menteri
Palestina, Ismail Haniya memberikan paspor diplomatik kepada salah satu
ulama besar Islam, Yusuf Qardawi pada Rabu (8/5).
Al-Qardhawi memimpin delegasi 50 ulama dari 14 negara dan disambut oleh
Haniya. Haniya, dalam sambutannya mengatakan itu adalah "suatu
kehormatan bagi kami untuk menerima syekh Qardhawi di tanah Palestina".
Qardhawi mengatakan, delegasinya mewakili semua bagian dalam Islam dan mereka datang untuk mendukung rakyat Gaza.
"Tanah ini belum pernah menjadi tanah (milik) Yahudi. Palestina milik
Islam dan bangsa Arab," kata Qardhawi. "Palestina adalah sebuah negara
Arab dan Muslim meskipun Israel berupaya (untuk merebutnya)".
Qardhawi menambahkan, "Orang-orang Gaza, kalian akan meraih kemenangan, dan kalian akan mendapatkan semua hak-hak Anda".
Menjelang kedatangan ulama tersebut, pemerintahan Palestina yang
berbasis di Tepi Barat mengatakan kunjungan seperti itu bisa
membahayakan rakyat Palestina.
"Posisi Otoritas Palestina telah jelas, setiap kunjungan signifikansi
politik yang memberikan legitimasi bagi pemerintahan Hamas di Gaza bisa
membahayakan rakyat Palestina dan kepentingan mereka," kata Menteri
Urusan Wakaf Palestina, Mahmoud al-Habbash.
"Qardhawi seharusnya menarik kembali fatwa yang ia keluarkan tentang
kunjungan oleh Muslim ke Yerusalem merupakan hal ilegal menurut hukum
Islam karena kota suci tersebut berada di bawah pendudukan," kata
al-Habbash kepada Ma'an. (mina).
Halaman
Rabu, 15 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar