Ketua Asosiasi Ulama Muslim Dunia, Prof. Dr. Yusuf Al-Qaradhawi
menyerukan kepada umat Islam untuk memfokuskan perjuangannya membebaskan
Masjidil Aqsha dan Palestina secara berjamaah.
“Bebaskan Al-Aqsha Palestina dengan berjamaah, jangan berselisih, nanti
hanya akan membuat umat Islam binasa, ” ujarnya saat khutbah Jumat di
Masjid Jami’ Al-‘Umari Al-Kabir (Masjid Jami’ Umari) Distrik Daraj,
Gaza, Jumat (10/5) seperti dilaporkan Muhammad Husain, di Jalur Gaza.
Dalam kunjungan tiga hari ke Jalur Gaza, Syeikh Al-Qaradhawi mengatakan
bahwa umat Islam menghadapi musuh yang satu, tujuan perjuangannya juga
satu, maka tidak pantas untuk saling berselisih dalam menghadapinya.
“Musuh umat Islam sudah jelas satu yaitu Israel, lalu mengapa umat Islam
masih berselisih?” ujarnya, sambil mengutip Surat Ali Imran ayat 103,
yang mewajibkan umat Islam berjamaah dan melarang berpecah-belah.
Al-Qaradhawi yang baru dapat berkunjung kembali ke Jalur Gaza sejak
tahun 1958, atau sekitar 55 tahun lalu, menegaskan, jika umat Islam
komitmen berjamaah, maka pertolongan Allah sangat dekat.
“Saya semakin bertambah yakin bahwa perjuangan umat Islam dalam melawan
kezhaliman penjajahan Israel ini tidak akan pernah mati,” tegas ulama
kelahiran Mesir 9 September 1926 yang kini tinggal di Qatar tersebut.
Untuk itu, seluruh komponen perjuangan Palestina harus bekerja sama,
bersabar dan terus mengadakan perlawanan, tegasnya, di hadapan ribuan
jamaah masjid tertua di Jalur Gaza, yang bangunannya berusia sekitar
4000 tahun itu.
Tampak hadir pada shalat Jumat berjamaah bersama Syeikh Al-Qaradhawi,
Perdana Menteri Ismail Haniya, para menteri, anggota parlemen, mufti,
sekitar 45 ulama dari berbagai negeri Arab yang ikut rombongan, serta
ribuan umat Islam setempat.
Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi datang ke Jalur Gaza melalui perbatasan
Rafah-Mesir, sebagai wujud keprihatinan dan dukungannya akan nasib
Al-Aqsha dan perjuangan warga Gaza melawan penjajah Israel. (rn/usb/mna)
Halaman
Rabu, 15 Mei 2013
Syeikh Al-Qaradhawi di Gaza: ‘Palestina dan Suriah akan Dimenangkan dengan Islam, Insya Allah’
Sejak kemarin (8/5) Syeikh Yusuf Al-Qaradhawi mengunjungi Jalur Gaza
yang sudah 6 tahun dikepung oleh pasukan zionis ‘israel’. Ketua
Persatuan Ulama Dunia ini masuk lewat perbatasan Rafah jam 9.30 pagi
waktu setempat kemarin. Sumber resmi di Gaza mengabarkan, Syeikh
Al-Qaradhawi akan keluar besok sesudah shalat Jum’at.
Pria kelahiran Mesir yang bermukim di Doha itu mengunjungi Gaza bersama sebuah delegasi 50 orang ulama dari 14 negara. Mereka disambut oleh Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah.
“Cita-cita kita mati syahid di jalan Allah, dan memerdekakan Palestina,” kata Syeikh Al-Qaradhawi dalam orasi ketibaannya. Ia juga menambahkan, terakhir kali ke Gaza 55 tahun yang silam (1958).
“Saya yakin kita akan menang (di Palestina). Dulu tak ada yang menyangka rakyat akan mampu menurunkan para tiran di Mesir dan Tunisia. Suriah juga akan dimenangkan dengan kemenangan Islam, insya Allah,” imbuh Syeikh Al-Qaradhawi.
PM Ismail Haniyah dalam sambutannya mengatakan, kunjungan dari “Syeikh-nya Musim Semi Arab” di tanah Palestina merupakan suatu kehormatan bagi warga Palestina.
Syeikh Al-Qaradhawi menyatakan tujuan ziarah tiga harinya untuk “mendukung rakyat Gaza dan ikutserta menghentikan pengepungan terhadap mereka”.
Menjelang ziarah Syeikh Al-Qaradhawi itu, rezim Otorita Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah mengeluarkan pernyataan, bahwa kunjungan itu “berbahaya” bagi rakyat Palestina. “Semua kunjungan tokoh ke Gaza memberi legitimasi bagi pemerintah Hamas,” demikian pernyataan yang dikutip kantor berita Maan News.* (Sahabat Al-Aqsha)
Pria kelahiran Mesir yang bermukim di Doha itu mengunjungi Gaza bersama sebuah delegasi 50 orang ulama dari 14 negara. Mereka disambut oleh Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah.
“Cita-cita kita mati syahid di jalan Allah, dan memerdekakan Palestina,” kata Syeikh Al-Qaradhawi dalam orasi ketibaannya. Ia juga menambahkan, terakhir kali ke Gaza 55 tahun yang silam (1958).
“Saya yakin kita akan menang (di Palestina). Dulu tak ada yang menyangka rakyat akan mampu menurunkan para tiran di Mesir dan Tunisia. Suriah juga akan dimenangkan dengan kemenangan Islam, insya Allah,” imbuh Syeikh Al-Qaradhawi.
PM Ismail Haniyah dalam sambutannya mengatakan, kunjungan dari “Syeikh-nya Musim Semi Arab” di tanah Palestina merupakan suatu kehormatan bagi warga Palestina.
Syeikh Al-Qaradhawi menyatakan tujuan ziarah tiga harinya untuk “mendukung rakyat Gaza dan ikutserta menghentikan pengepungan terhadap mereka”.
Menjelang ziarah Syeikh Al-Qaradhawi itu, rezim Otorita Palestina Mahmoud Abbas di Ramallah mengeluarkan pernyataan, bahwa kunjungan itu “berbahaya” bagi rakyat Palestina. “Semua kunjungan tokoh ke Gaza memberi legitimasi bagi pemerintah Hamas,” demikian pernyataan yang dikutip kantor berita Maan News.* (Sahabat Al-Aqsha)
Syeikh Yusuf Qaradhawi di Gaza : Ambisi Kami untuk Mati di Jalan Allah dan Bisa Berkunjung ke Palestina
Ulama Yusuf al-Qaradawi, Rabu memulai kunjungan ke Hamas Jalur Gaza
menyeberang ke wilayah Palestina di Rafah, di perbatasan dengan Mesir.
Seorang fotografer AFP mengatakan Qaradawi, yang merupakan warga negara Qatar dan dekat dengan Ikhwanul Muslimin, tiba di wilayah itu .
Syeikh Qaradhawi memimpin delegasi 50 ulama dari 14 negara dan disambut oleh Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya.
“Seluruh Ambisi kami adalah untuk mati di jalan Allah, dan untuk hidup panjang agar dapat berkunjung ke Palestina,” katanya pada saat kedatangan, ia menambahkan bahwa ia terakhir berkunjung ke Gaza pada tahun 1958.
“Saya yakin kita akan menaklukkan. Tidak ada yang mengira bahwa rakyat menang dan menggulingkan tiran yang memerintah Mesir dan Tunisia. Dan kelak di Suriah juga kita akan muncul sebagai pemenang, serta Islam akan muncul, “katanya, mengacu pada pemberontakan Musim Semi Arab.
Haniya, dalam sambutan, mengatakan , “suatu kehormatan bagi kami untuk menerima syekh dari ‘Musim Semi Arab’ di tanah Palestina.”
Qaradawi mengatakan tujuan dari perjalanan tiga hari ke Gaza adalah untuk “membantu rakyatnya dan berpartisipasi dalam membuka blokade Israel terhadap mereka.” (ERAMUSLIM)
Seorang fotografer AFP mengatakan Qaradawi, yang merupakan warga negara Qatar dan dekat dengan Ikhwanul Muslimin, tiba di wilayah itu .
Syeikh Qaradhawi memimpin delegasi 50 ulama dari 14 negara dan disambut oleh Perdana Menteri Hamas Ismail Haniya.
“Seluruh Ambisi kami adalah untuk mati di jalan Allah, dan untuk hidup panjang agar dapat berkunjung ke Palestina,” katanya pada saat kedatangan, ia menambahkan bahwa ia terakhir berkunjung ke Gaza pada tahun 1958.
“Saya yakin kita akan menaklukkan. Tidak ada yang mengira bahwa rakyat menang dan menggulingkan tiran yang memerintah Mesir dan Tunisia. Dan kelak di Suriah juga kita akan muncul sebagai pemenang, serta Islam akan muncul, “katanya, mengacu pada pemberontakan Musim Semi Arab.
Haniya, dalam sambutan, mengatakan , “suatu kehormatan bagi kami untuk menerima syekh dari ‘Musim Semi Arab’ di tanah Palestina.”
Qaradawi mengatakan tujuan dari perjalanan tiga hari ke Gaza adalah untuk “membantu rakyatnya dan berpartisipasi dalam membuka blokade Israel terhadap mereka.” (ERAMUSLIM)
Subhannallah...AL-QARADHAWI INGIN SYAHID SEPERTI SYAIKH YASIN
Ulama terkemuka Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi (87) dalam kunjungannya ke Jalur Gaza, di samping memberikan khutbah Jumat di Masjid al-Umari, berceramah di Universitas Islam Gaza, Syaikh Al-Qaradhawi juga berkunjung ke rumah sahabatnya, almarhum Syaikh Ahmad Yasin di kawasan Distrik Zaitun, Gaza, Jumat (10/5).
“Saya ingin mendapatkan syahid di bumi Al-Aqsha sebagaimana Syeikh Yasin,” ujarnya.
Muhammad Husain, wartawan Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) di Jalur Gaza yang mengikuti perjalanan melaporkan, menurut Syaikh Al-Qaradhawi, hubungan dirinya dengan Syaikh Yasin sangatlah dekat.
“Syaikh Yasin semasa hidupnya pernah berkunjung ke rumah saya di Doha, Qatar,” kata Al-Qaradhawi.
Syaikh Yasin adalah pendiri pergerakan Harakah Muqawwamah Al-Islamiyah (Hamas) bersama Syaikh Abdul Aziz Al-Rantisi dan Syaikh Khaled Meshal, tahun 1987.
Walaupun semasa hidupnya Syaikh Yasin cacat fisik, namun ia merupakan pemimpin perjuangan intifadhah dalam melawan penjajahan zionis Israel.
Syaikh Ahmad Yasin syahid setelah ditembak oleh tentara Israel dari helikopter dengan menghantamkan tiga roket, seusai shalat subuh, dan ia dalam keadaan berpuasa. (mina)
Al-Qaradhawi Ikrarkan Perjuangan untuk Bebaskan Palestina
Ketua Ikatan Ulama Islam Internasional, Syaikh Yusuf Al-Qaradhawi yang
kini tengah berada di Jalur Gaza mengatakan, bahwa bangsa Palestina akan
menang dalam menghadapi penjajah Israel, karena warga Palestina berada
di pihak yang benar dan akan mencapai kemenangan.
Hal ini disampaikan Al-Qaradhawi setelah tiba di Jalur Gaza pada Rabu sore (8/5) melalui penyeberangan darat Rafah, Mesir.
“Kami bersama-sama bangsa Palestina, keluar sebagai pemenang di setiap pertempuran, dan akan terus menang dalam kondisi apapun, dan saya yakin dengan kemenangan ini.” tegas Al-Qaradhawi.
Ia kemudian menambahkan dihadapan penduduk Jalur Gaza, “Demi Allah, kita juga akan dipersaksikan akan kemenangan revolusi di Suriah, dan besok dengan izin Allah, yakinlah itu juga akan kalian rasakan, kita akan mencapai kemenangan dalam waktu dekat dari penjajahan yang dilakukan oleh Israel. Dan ini akan menjadi kemenangan terbaik bagi umat Islam di setiap peperangan mereka terhadap penjajah dari dulu hingga sekarang.”
Dalam acara penyambutan delegasi ulama umat Islam yang dipimpin oleh Al-Qaradhawi ini, hadir PM. Palestina di Jalur gaza, Ismail Haniah dan wakil dari anggota dewan Palestina, Ahmad Bahar serta sejumlah pejabat dan petinggi resmi dari faksi-faksi yang ada di Palestina dan juga sambutan luar biasa dari para penduduk Gaza yang sudah menanti di depan pintu penyeberangan Jalur Gaza-Mesir.
Kunjungan ini sendiri bagai Al-Qaradhawi merupakan kunjungan pertama sejak terakhir kali ia menginjakkan kaki di tanah Palestina pada tahun 1957 dan 1958, dan sejak saat itu ia belum pernah lagi melakukan kunjungan ke Jalur Gaza kembali. “Saya sudah bertahun-tahun mengharapkan bisa mengunjungi Jalur gaza. Dan dengan izin Allah dengan kondisi saat ini saya bisa datang ke Jalur Gaza.” kenangnya.
Syaikh kemudian menambahkan,”Jalur Gaza yang sejak bertahun-tahun tidak bisa kita kunjungi, sekarang sudah terbuka dan kita bisa bertemu kembali dengan saudara-saudara kita di sini, dan kita bersama-sama mengikrarkan diri akan membebaskan Palestina, dan ini tidak akan tercapai kecuali kita terus memperbarui ikrar kita untuk bangsa Palestina dan warga di Jalur gaza, dan ini merupakan kata kuncinya, ikrar kita untuk terus bekerja membebaskan Palestina dari pendudukan Zionis. (safa)
Hal ini disampaikan Al-Qaradhawi setelah tiba di Jalur Gaza pada Rabu sore (8/5) melalui penyeberangan darat Rafah, Mesir.
“Kami bersama-sama bangsa Palestina, keluar sebagai pemenang di setiap pertempuran, dan akan terus menang dalam kondisi apapun, dan saya yakin dengan kemenangan ini.” tegas Al-Qaradhawi.
Ia kemudian menambahkan dihadapan penduduk Jalur Gaza, “Demi Allah, kita juga akan dipersaksikan akan kemenangan revolusi di Suriah, dan besok dengan izin Allah, yakinlah itu juga akan kalian rasakan, kita akan mencapai kemenangan dalam waktu dekat dari penjajahan yang dilakukan oleh Israel. Dan ini akan menjadi kemenangan terbaik bagi umat Islam di setiap peperangan mereka terhadap penjajah dari dulu hingga sekarang.”
Dalam acara penyambutan delegasi ulama umat Islam yang dipimpin oleh Al-Qaradhawi ini, hadir PM. Palestina di Jalur gaza, Ismail Haniah dan wakil dari anggota dewan Palestina, Ahmad Bahar serta sejumlah pejabat dan petinggi resmi dari faksi-faksi yang ada di Palestina dan juga sambutan luar biasa dari para penduduk Gaza yang sudah menanti di depan pintu penyeberangan Jalur Gaza-Mesir.
Kunjungan ini sendiri bagai Al-Qaradhawi merupakan kunjungan pertama sejak terakhir kali ia menginjakkan kaki di tanah Palestina pada tahun 1957 dan 1958, dan sejak saat itu ia belum pernah lagi melakukan kunjungan ke Jalur Gaza kembali. “Saya sudah bertahun-tahun mengharapkan bisa mengunjungi Jalur gaza. Dan dengan izin Allah dengan kondisi saat ini saya bisa datang ke Jalur Gaza.” kenangnya.
Syaikh kemudian menambahkan,”Jalur Gaza yang sejak bertahun-tahun tidak bisa kita kunjungi, sekarang sudah terbuka dan kita bisa bertemu kembali dengan saudara-saudara kita di sini, dan kita bersama-sama mengikrarkan diri akan membebaskan Palestina, dan ini tidak akan tercapai kecuali kita terus memperbarui ikrar kita untuk bangsa Palestina dan warga di Jalur gaza, dan ini merupakan kata kuncinya, ikrar kita untuk terus bekerja membebaskan Palestina dari pendudukan Zionis. (safa)
ISMAIL HANIYA BERIKAN PASPOR DIPLOMATIK KEPADA QARDHAWI
Gaza, 29 Jumadil Akhir 1434/9 Mei 2013 (MINA) - Perdana Menteri
Palestina, Ismail Haniya memberikan paspor diplomatik kepada salah satu
ulama besar Islam, Yusuf Qardawi pada Rabu (8/5).
Al-Qardhawi memimpin delegasi 50 ulama dari 14 negara dan disambut oleh Haniya. Haniya, dalam sambutannya mengatakan itu adalah "suatu kehormatan bagi kami untuk menerima syekh Qardhawi di tanah Palestina".
Qardhawi mengatakan, delegasinya mewakili semua bagian dalam Islam dan mereka datang untuk mendukung rakyat Gaza.
"Tanah ini belum pernah menjadi tanah (milik) Yahudi. Palestina milik Islam dan bangsa Arab," kata Qardhawi. "Palestina adalah sebuah negara Arab dan Muslim meskipun Israel berupaya (untuk merebutnya)".
Qardhawi menambahkan, "Orang-orang Gaza, kalian akan meraih kemenangan, dan kalian akan mendapatkan semua hak-hak Anda".
Menjelang kedatangan ulama tersebut, pemerintahan Palestina yang berbasis di Tepi Barat mengatakan kunjungan seperti itu bisa membahayakan rakyat Palestina.
"Posisi Otoritas Palestina telah jelas, setiap kunjungan signifikansi politik yang memberikan legitimasi bagi pemerintahan Hamas di Gaza bisa membahayakan rakyat Palestina dan kepentingan mereka," kata Menteri Urusan Wakaf Palestina, Mahmoud al-Habbash.
"Qardhawi seharusnya menarik kembali fatwa yang ia keluarkan tentang kunjungan oleh Muslim ke Yerusalem merupakan hal ilegal menurut hukum Islam karena kota suci tersebut berada di bawah pendudukan," kata al-Habbash kepada Ma'an. (mina).
Al-Qardhawi memimpin delegasi 50 ulama dari 14 negara dan disambut oleh Haniya. Haniya, dalam sambutannya mengatakan itu adalah "suatu kehormatan bagi kami untuk menerima syekh Qardhawi di tanah Palestina".
Qardhawi mengatakan, delegasinya mewakili semua bagian dalam Islam dan mereka datang untuk mendukung rakyat Gaza.
"Tanah ini belum pernah menjadi tanah (milik) Yahudi. Palestina milik Islam dan bangsa Arab," kata Qardhawi. "Palestina adalah sebuah negara Arab dan Muslim meskipun Israel berupaya (untuk merebutnya)".
Qardhawi menambahkan, "Orang-orang Gaza, kalian akan meraih kemenangan, dan kalian akan mendapatkan semua hak-hak Anda".
Menjelang kedatangan ulama tersebut, pemerintahan Palestina yang berbasis di Tepi Barat mengatakan kunjungan seperti itu bisa membahayakan rakyat Palestina.
"Posisi Otoritas Palestina telah jelas, setiap kunjungan signifikansi politik yang memberikan legitimasi bagi pemerintahan Hamas di Gaza bisa membahayakan rakyat Palestina dan kepentingan mereka," kata Menteri Urusan Wakaf Palestina, Mahmoud al-Habbash.
"Qardhawi seharusnya menarik kembali fatwa yang ia keluarkan tentang kunjungan oleh Muslim ke Yerusalem merupakan hal ilegal menurut hukum Islam karena kota suci tersebut berada di bawah pendudukan," kata al-Habbash kepada Ma'an. (mina).
Hamas Sambut Kunjungan Bersejarah Syeikh Yusuf Qardhawi Ke Gaza
Hamas menyambut hangat kunjungan syeikh Dr. Yusuf Qardhawi ke Gaza dan menganggapnya sebagai kunjungan bersejarah.
Jubir Hamas, Dr. Sami Abu Zuhri menyatakan, “Gaza akan menyambut hangat dan terbuka kunjungan syeikh Qardawi.” Abu Zuhri mengkritik statmen sejumlah pimpinan Fatah dan faksinya yang menentang kunjungan syeikh Yusuf Qardawi.
Abu menambahkan, statmen tersebut semakin mengokohkan perpecahan. Menyambut para ulama dan para pendukung perlawanan adalah lebih utama dibandingkan menyambut pemimpin penjajah dan musuh-musuh bangsa Palestina seperti yang terjadi di Ramallah.
http://muslimina.blogspot.com/2013/05/hamas-sambut-kunjungan-bersejarah.html
Langganan:
Postingan (Atom)